BERITA Surabaya Hari ini Populer: Penyebab Siswi SMK Gresik Bunuh Diri dan Pegawai PDAM Rapid Test

Berikut Berita Surabaya hari ini populer edisi Minggu 7 Juni 2020, yang merangkum beberapa berita menarik di Surabaya dan sekitarnya.
Berita Surabaya hari ini populer salah satunya adalah berita kasus siswi SMK Gresik bunuh diri.

Penyidik Polres Gresik mengungkap penyebab siswi SMK Gresik bunuh diri pada Jumat (5/6/2020).
Menurut penyidik, dugaan kuat penyebabnya adalah cinta segitiga.
Lalu, ada juga berita tentang 1.800 pegawai PDAM Surabaya akan ikuti rapid test setelah viral kabar satu pegawai PDAM Surabaya meninggal dunia karena COVID-19.

Saat ini, sudah ada 400 pegawai yang kontak erat hasil tracing yang dilakukan mengikuti rapid test.
Berikut ulasan selengkapnya :

1. Penyebab Siswi SMK Gresik Bunuh Diri

Penyidik Polres Gresik mengungkap penyebab siswi SMK Gresik bunuh diri pada Jumat (5/6/2020).
Dugaan kuat penyebab tersebut berupa ada cinta segitiga yang membuat siswi SMK berinisial UN ini depresi hingga mengakhiri hidupnya dengan tak wajar.

Ternyata, meski masih duduk di sekolah, UN sudah tunangan dan orang tuanya segera menikahkan selepas Idul Fitri 2020. 
Namun, pria lain membuat calon suami UN geram.

Pesan singkat antara UN dan pria lain itu dipergoki sang calon hingga pertengkaran hebat pun terjadi.

Gadis 17 tahun ini pun tewas di rumahnya.
Kanit Reskrim Polsek Gresik Kota, Ipda Yoyok Sumardi mengatakan UN diketahui akan segera dinikahkan setelah lebaran.
Meskipun masih sekolah dan telah mendapat restu dari orang tuanya yang masih tersisa yaitu ayahnya bernama Sukari (64).

"Korban telah bertunangan dengan kekasihnya.
Korban kondisinya tidak hamil," ucapnya, Sabtu (6/6/2020).
Diketahui, meski sudah mengikat cinta dengan sang kekasih melalui cincin tunangan, ternyata siswi SMK itu memiliki hubungan dengan pria lain.
Hubungan itu bukan hanya sekadar teman biasa.

Dikatakannya, satu hari sebelum kejadian bunuh diri, tepatnya pada Kamis (4/6/2020) malam, UN bersama tunangannya sempat bertengkar hebat.

Karena tunangannya itu memergoki ada chat mesra yang dikirim lelaki lain.
Dia membaca chatting di handphone milik UN hingga ke percakapn yang paling atas.
Di situlah, diketahui ada lelaki lain yang cukup intens menghubungi kekasihnya itu.
Hubungan cinta mereka mulai retak.

Tunangannya naik pitam dan mencoba mencari siapa lelaki yang yang diduga memiliki hubungan yang tidak kalah spesial dengan kekasihnya itu.
"Dicari sampai jam 23.00 Wib ternyata tidak ketemu," tambahnya.

Kemudian, Jumat (5/6/2020) siang, korban UN langsung nekat mengakhiri hidupdi depan kamarnya di lantai dua.
Di lokasi kejadian, hanya ada handphone dan plastik.

Polisi membawa empat barang bukti, satu buah handphone milik korban.
Sarung berwarna coklat untuk gantung diri, satu kursi rias dan satu stel baju tidur berwarna merah muda yang dikenakan UN.
Ayah korban dan tunangan UN sempat histeris keduanya sangat terpukul dengan kepergian UN.

Bahkan, Sukari sempat mencoba bunuh diri dengan pisau yang diambilnya di dapur.
Usaha pria yang bekerja sebagai pedagang bakso keliling ini berhasil digagalkan para tetangganya.

Sebelumnya, siswi SMK di Gresik nekat gantung diri di atas pintu kamar menggunakan sarung.
Korban berinisial UN itu memilih mengakhiri hidupnya karena memiliki masalah pribadi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban yang masih berusia 17 tahun ini sudah memiliki kekasih dan hanya tinggal bersama ayahnya seorang pedagang bakso keliling di jalan Akim Kayat RT 02/RW 05 Kelurahan Sukorame, Kecamatan Gresik.
“Murni masalah pribadi, Korban terakhir kali chat dengan pacarnya kemarin malam dan hubungan dengan ayahnya sendiri kurang harmonis. Ibunya sudah meninggal,” kata Kapolsek Gresik Kota, AKP Inggit Prasetyanto, jumat (5/6/2020).
Disinggung mengenai motif asmara, pihaknya masih belum bisa memberikan jawaban.

“Handphone belum kami cek, sementara kami lakukan evakuasi.
Dalam olah TKP tidak diketemukan tanda tanda kekerasan dalam tubuh korban,” kata dia.

Kekasih korban datang ke lokasi, dia juga tidak kuasa menahan tangis melihat kekasihnya yang masih duduk di bangku kelas dua SMK itu pergi untuk selama-lamanya.

Sedangkan ayah korban, Sukari (64) sangat emosional melihat anak bungsunya gantung diri di lantai dua rumahnya.
Dia mencoba bunuh diri dengan sebilah pisau beruntung masih bisa diselamatkan oleh para tetangganya.

Keluarga korban saat dimintai keterangan enggan menanggapi. Bahkan para tetangga meminta awak media untuk menjauh dan tidak mengambil gambar.

Saat ini jasad wanita itu telah dibawa menuju RSUD Ibnu Sina untuk dilakukan proses otopsi.

2. Pegawai PDAM Surabaya Rapid Test

Setelah viral kabar 3 pegawai PDAM Surabaya terpapar COVID-19 ( virus corona), sebanyak 1.800 pegawai akan ikuti rapid test.

Saat ini, sudah ada 400 pegawai yang kontak erat hasil tracing yang dilakukan mengikuti rapid test.

Hasilnya, lima orang reaktif. Sisanya bakal ada rapid test lanjutan lagi yang bekerjasama dengan beberapa rumah sakit.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya membenarkan adanya temuan kasus konfirmasi di lingkungan PDAM Surya Sembada Surabaya.

Salah seorang karyawan meninggal pada 28 Mei beberapa waktu lalu.
"Memang ada kasus, ada satu yang positif lalu sudah meninggal," kata Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser, Sabtu (6/6/2020).
Ada sekitar 1.800 orang karyawan di lingkungan PDAM Surya Sembada.

Menurut Fikser, agar tak meresahkan, disana sudah dilakukan rapid test sebanyak 400 orang yang merupakan lingkaran satu, atau kontak erat hasil tracing yang dilakukan.

Hasil rapid test itu ditemukan lima orang yang reaktif. Sisanya bakal ada rapid test lanjutan lagi bekerjasama dengan beberapa rumah sakit.

Termasuk Dirut PDAM Surya Sembada Surabaya saat ini tengah menjalani isolasi mandiri.

"Lalu yang reaktif ini sudah melakukan isolasi mandiri, ada yang di hotel dan ada yang di rumah, mereka diprioritaskan untuk melakukan swab," ungkap Fikser.
Sebelumnya diberitakan, salah seorang pegawai PDAM Surabaya dikabarkan meninggal dunia karena Covid-19.

Kabar tersebut beredar melalui pesan berantai di media sosial.
Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Kohar Hari Santoso menjelaskan memang ada karyawan PDAM Surabaya yang sakit dan dari gejalanya terindikasi seperti Covid-19.

"Lalu dievaluasi lebih jauh dan dirawat di RSAL ternyata kemudian meninggal," kata Kohar, Jumat (5/6/2020).

Sebelumnya, kabar 3 karyawan PDAM Surabaya terindikasi positif covid-19 dibantah oleh pihak manajemen.
Adi Nugroho selaku Humas PDAM Surabaya berharap, masyarakat tak langsung menyimpulkan apakah karyawan tersebut terpapar virus corona.

Ia mengatakan begitu sebab, hingga kini pihaknya belum menerima laporan resmi terkait hasil pemeriksaan baik dari pihak rumah sakit atau pun Gugus Tugas Jawa Timur.

"Ya cukup meresahkan tapi kami pastikan air kami aman.
Dan kami pastikan semua pelayanan tidak akan terganggu dengan adanya berita berita seperti ini kami tetap melayani masyarakat," kata Adi saat dihubungi, Sabtu (6/6/2020).

Lebih lanjut, kata Adi, sebelum air disalurkan ke semua pelanggan, produk itu terlebih dulu melewati proses pemeriksaan uji klinis.

"Sekali lagi air kami aman. Karena sebelum kami salurkan ke pelaggan sudah melalui proses uji klinis di lab," ucapnya.
Meski karyawan ketiga karyawan belum diketahui secara pasti apakah terinfeksi virus corona, pihaknya langsung melakukan pemeriksaan ke semua karyawan.
Tercatat sudah ada 300 karyawan yang sudah menjalani rapid tes.

Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan pelacakan pada keluarga dekat salah satu karyawan yang meninggal dunia dan diduga terinfeksi virus corona.

Hasilnya pelacakan di dua lokasi tersebut, semua pemeriksaan mendapati hasil non reaktif versi rapid tes.

3. Pasien Sembuh COVID-19 Terbanyak dari Asrama Haji Sukolilo

Kabar Baik dari penanganan pasien COVID-19 ( virus corona) di Kota Surabaya, tren kesembuhan terbanyak dari Asrama Haji Sukolilo.

Per Sabtu (6/6/2020) ada tambahan 24 pasien yang sembuh. Ini menunjukkan tren kenaikan kesembuhan yang signifikan.
Dari tambahan itu, data kumulatif pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh di Surabaya mencapai 766 orang.

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Surabaya yang terus meningkat itu lantaran beberapa hal.

Di antaranya, karena hasil diagnosa bisa dilihat lebih cepat dengan adanya dukungan mobil PCR dari BIN dan BNPB.

“Ada bantuan mobil PCR dari BIN, lalu dari BNPB. Kemudian, ada bantuan lagi alat dari BIN selengkap dengan real time PCR yang masa kerjanya mulai dari unboxing, ekstracting, kemudian masuk ke mesin PCR itu kurang lebih 7 jam 45 menit,” kata Feny, sapaan akrab Febria Rachamanita.

Dalam empat hari terakhir angka pasien sembuh di Surabaya memang mengalami tren yang menggembirakan.
Dimulai, pada Rabu (3/6/2020) ada 240 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh.
Kemudian Kamis (4/6/2020), ada 70 orang. Lalu, pada Jum’at (5/6/2020) ada 132 orang.
Kadinkes Surabaya ini memprediksi, tren kesembuhan pasien Covid-19 di Surabaya bakal terus bertambah.

Sebab, Pemkot sudah banyak dibantu dalam menjalankan pola penanganan guna memutus rantai penyebaran virus corona ini.

Bahkan, diprediksi besok kesembuhan pasien di Surabaya bisa mencapai sekitar 127 orang.
Tren kesembuhan pasien ini paling banyak berasal dari Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
Feny menyebut, hal itu lantaran didukung beberapa faktor, diantaranya berbagai treatment yang dilakukan Pemkot, dimana mereka yang diisolasi disana dilengkapi berbagai fasilitas agar imun mereka tetap terjaga.

Seperti perlengkapan olahraga hingga urusan gizi dan vitamin yang dijaga betul.

“Insya Allah tambah terus (pasien sembuh), paling banyak tingkat kesembuhannya di Asrama Haji, Karena mungkin mereka gembira,” ungkap Feny.

Sumber : surya.co.id 

0 Response to "BERITA Surabaya Hari ini Populer: Penyebab Siswi SMK Gresik Bunuh Diri dan Pegawai PDAM Rapid Test"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel